Akhlak Anak Terhadap Ibu Bapa dan Guru

Rabu, 19 Oktober 2011

AKHLAK ANAK TERHADAP ORANG TUA DAN MURID TERHADAP GURU



Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu alkhulq, al-khuluq yang mempunyai maksud watak, tabiat. Secara istilah akhlak menurut Ibnu Maskawi adalah sesuatu keadaan bagi jiwa yang mendorong ia melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa melalui fikiran dan pertimbangan. Boleh jadi, pada mulanya tindakan itu melalui fikiran dan pertimbangan, kemudian dilakukan terus menerus, maka jadilah suatu bakat dan akhlak.

A. Akhlak terhadap ibu bapa


Ibu bapa adalah penyebab kewujudan kita. Kalaulah mereka itu tidak ada, kitapun tidak akan pernah ada. Kita tahu bahwa perwujudan itu disertai dengan kebaikan dan kenikmatan yang tidak terhingga banyaknya., Rezeki kurniaan Allah yang kita peroleh dan kedudukan yang kita raih wajib kita syukuri . Orang tua sering kali mengerahkan segenap jerih payah mereka untuk menghindarkan bahaya dari diri kita. Ibu bapa sanggup berkorban segalanya walaupun terpaksa bergadai nyawa demi keselamatan anak-anak yang dikasihi.

Harus diingat anak-anak sekalian, mengherdik kedua ibu bapa dan berbuat buruk kepada mereka tidak mungkin terjadi kecuali dari jiwa yang bengis dan kotor, berkurang dosa, dan tidak bisa diharap menjadi baik. Sebab, seandainya seseorang tahu bahwa kebaikan dan petunjuk Allah mempunyai peranan yang sangat besar, tentunya siapa tahu pula bagaimana harus berbuat baik kepada orang yang semestinya diperlakukan dengan baik., bersikap mulia terhadap orang yang telah membimbing, berterima kasih kepada orang yang telah memberikan kenikmatan sebelum dia sendiri bisa mendapatkannya, dan yang telah melimpahinya dengan berbagai kebaikan yang tak mungkin dapat di balas. Ibubapa adalah bersedia berkorban demi anaknya, tanpa memperdulikan apa balasan yang akan diterimanya.

1. Kewajiban kepada ibu

Berat tugas ibu dengan ayah, mulai mengandung sampai dewasa dan sebagaimana perasaan ibu dan ayah terhadap anak-anaknya. maka secara perbandingan, tidaklah keliru apabila dikatakan lebih berat tugas ibu dari pada tugas ayah. Cuba bandingkan, banyak sekali yang tidak mampu dilakukan oleh seorang ayah terhadap anaknya, yang hanya seorang ibu saja yang dapat mengatasinya tetapi sebaliknya banyak tugas ayah yang bisa dikerjakan oleh seorang ibu. Walaupun bukan berarti ayahnya tidak dimuliakan, melainkan hendaknya mendahulukan ibu daripada mendahulukan ayahnya dalam cara memuliakan ibu bapa.

Seorang anak jangan sampai si anak menyinggung perasaan kedua ibu bapanya. Maka jangan sekali-kali si anak berbuat tidak baik, atau membalas, mengimbangi ketidakbaikan orang tua kepada anaknya, Allah tidak meredhainya sehingga orang tua itu meredhainya.


3. Berkata halus dan mulia kepada ibu dan ayah

Segala sikap orang tua terutama ibu memberikan refleksi yang kuat terhadap sikap si anak. Dalam hal berkata pun demikian. Apabila si ibu sering menggunakan kata-kata halus kepada anaknya, si anak pun akan berkata halus. Kalau si ibu atau ayah sering mempergunakan kata-kata yang kasar, si anakpun akan mempergunakan kata-kata kasar, sesuai yang digunakan oleh ibu dan ayahnya. Agar anak berlaku lemah lembut dan sopan kepada ibu bapanya harus dididik dan diberi contoh sehari-hari oleh kedua ibu bapanya. Kewajiban anak kepada ibu bapanya menurut ajaran islam harus berbicara sopan, lemah-lembut dan mempergunakan kata-kata mulia.

4. Berbuat baik kepada ibu dan ayah yang sudah meninggal dunia

Bagaimana berbuat baik seorang anak kepada ibu dan ayahnya yang sudah tiada. Dalam hal ini menurut tuntunan ajaran islam sebagaimana yang disiarkan oleh Rasulullah dari Abu usaid :

Artinya : Abu usaid berkata
:”kami pernah berada pada suatu majelis bersama nabi, seorang bertanya kepada rasulullah: wahai rasulullah, apakah ada sisa kebajikan setelah keduanya meninggal dunia yang aku untuk berbuat sesuatu kebaikan kepada kedua orang tuaku. “rasulullah bersabda: ”ya, ada empat hal :mendoakan dan memintakan ampun untuk keduanya, menempati / melaksanakan janji keduanya, memuliakan teman-teman kedua orang tua, dan bersilaturrahim yang engkau tiada mendapatkan kasih sayang kecuali karena kedua orang tua.

Hadist ini menunjukkan cara kita berbuat baik kepada ibu dan ayah kita, apabila beliau-beliau itu sudah tiada yaitu:
  • Mendoakan ayah ibu yang telah tiada itu dan meminta ampun kepada Allah dari segala dosa kedua ibu bapa kita.
  • Menepati janji kedua ibu bapak. Kalau sewaktu hidup orang tua mempunyai janji kepada seseorang, maka anaknya harus berusaha menunaikan menepati janji tersebut. Umpamanya beliau akan naik haj, yang belum sampai melaksanakannya. Maka kewajiban anaknya menunaikan haji orang tua tersebut.
  • Memuliakan teman-teman kedua orang tua. Diwaktu hidupnya ibu atau ayah mempunyai teman akrab, ibu atau ayah saling tolong-menolong dengan temannya dalam bermasyarakat. Maka untuk berbuat kebajikan kepada kedua orang tua kita yang telah tiada, selain tersebut di atas, kita harus memuliakan teman ayah dan ibu semasa ia masih hidup.
  • Bersilalaturrahmi kepada orang yang kita mempunyai hubungan karena kedua orang tua. Maka terhadap orang yang dipertemukan oleh ayah atau ibu sewaktu masih hidup, maka hal itu termasuk berbuat baik kepada ibu dan bapak kita yang sudah meninggal dunia.
Tetapi bagaimana jikalau kita ingin berbuat baik kepada ibu dan ayah serta patuh terhadapnya, terkadang perintah yang di berikannya tidak sesuai dengan ketentuan islam.

Adapun cara menghadapi perintah kedua orang tua yang bertentanga dengan ajaran islam:
  • Jika suatu saat kamu disuruh berbohong oleh ibu atau ayah, sebaiknya katakan kepada keduanya bahwasanya allah melihat kita.
  • Jangan sekali-kali membantah perintah orang tua dengan nada kesal dan marah sebab tidak akan mambuahkan hasil. Akan tetapi hadapi dengan tenang dan penuh keyakinan dan percaya diri.
  • Ayah dan ibu itu manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Maafkan mereka, bila kita anggap cara dan perintah orang tua bertentangan dari hati nurani atau nilai-nilai yang kamu yakini kebenarannya.
B. Akhlak murid terhadap guru

Guru merupakan orang yang bejasa terhadap murid. Dengan kata lain guru merupakan orang yang mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada murid diluar bimbingan ibu bapa mereka di rumah, sehingga akhlak terhadap guru perlu di terapkan sebagaimana akhlak kita terhadap ibu bapa


Ibn jama’ah menyusun kode etik yaitu:
  • Murid harus mengikuti guru yang dikenal baik akhlak, tinggi ilmu dan keahlian, berwibawa, santun dan penyayang. Ia tidak mengikuti guru yang tinggi ilmunya tetapi tidak soleh, tidak waras, atau tercela akhlaknya.

  • Murid harus mengagungkan guru dan meyakini kesempurnaan ilmunya. Orang yang berhasil hingga menjadi ilmuwan besar, sama sekali tidak boleh berhenti menghormati guru.

  • Murid harus mengingat hak guru atas dirinya sepanjang hayat dan setelah wafat. Ia menghormati sepanjang hidup guru, meskipun telah wafat. Murid tetap mengamalkan dan mengembangkan ajaran guru.

  • Murid harus menunjukkan rasa berterima kasih terhadap ajaran guru. Melalui itulah ia mengetahui apa yang harus dilakukan dan dihindari. Ia memperoleh keselamatan dunia dan akhirat. Meskipun guru menyampaikan informasi yang sudah di ketahui murid, ia harus menunjukan rasa ingin tahu tinggi terhadap informasi.



Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Akhlak Anak Terhadap Ibu Bapa dan Guru

Sa'diah binti Amat
D042360

Sila Lawati
Blog pembelajaran Pendidikan Agama Islam